Rabu, 21 November 2012

K A T A WADO RYU by dudinurhadi


CHINTO

Pengertian
Chinto dapat diartikan sebagai "petarung dari Timur". Chinto dapat juga berarti "pertempuran di atas kapal" atau "pertempuran di sebuah kota". dalam style Shotokan, chinto disebut Gankaku.

Sejarah Chinto
Chinto diciptakan oleh Bushi Matsumura. saat itu bushi matsumura bertugas untuk mengusir perompak yang terdampar di Ryukyu. Singkat cerita dalam pertarungan keduanya, Matsumura tidak bisa mengalahkan perompak tersebut. Alih-alih sakit hati atau dendam, matsumura justru bertukar ilmu dengan si perompak. Perompak itu bernama Chinto.

Chinto tidak hanya dipelajari oleh aliran Wado-ryu, berbagai versinya dipelajari juga di Shotokan, Shuko-kai, isshin-ryu, chito-ryu, shorin-ryu, shito-ryu, gensei-ryu, dan yoshu-kai.
http://www.youtube.com/watch?v=_lfe-Ai_kBY

SEISHAN
Pengertian
Seishan dapat diartikan sebagai “tiga belas”. Kata ini merupakan kata wajib dari aliran Wado-ryu walaupun pada awalnya kata ini adalah berasal dari Shorin-ryu.
Seishan mengandung lebih dari 125 gerakan, mampu mengatasi pengeroyokan 13 orang, dan terdiri dari 25 pukulan. Untuk memainkan kata ini diperlukan waktu 60 detik.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kata ini adalah implementasi dari pengeroyokan yang dilakukan oleh 13 orang, maka dalam Seishan diajarkan bagaimana menghadapi musuh dari berbagai arah; mengatasi satu lawan secara berhadapan, berbalik, dan menghadapi lawan yang berikutnya.
Kata ini juga mengenalkan teknik memukul dengan buku jari tangan –bukan dengan kepalan—serta penekanan kuda-kuda seishan dachi yang mayoritas terdapat pada kata ini.
Sesuai dengan filosofi aliran Wado-ryu yaitu air, maka memainkan kata ini haruslah mengalir antara gerakan satu dan lainnya.

Sejarah Seishan
Sebenarnya hingga saat ini tentang sejarah Seishan masih menjadi perdebatan. Beberapa versi muncul ke permukaan. Sebagian pakar berpendapat bahwa kata ini diciptakan oleh Master Seishan (seorang pendekar besar yang menguasai Kungfu gaya Pangai Noon). Pendekar besar ini tinggal di Okinawa tahun 1588-1600. Ini terjadi sebelum Jepang menginvasi Okinawa atau yang pada saat itu masih bernama Ryukyu. Master Seishan dikirim oleh seorang raja China ke kepulauan itu untuk mengajarkan Kungfu.
Dari master Seishan, kata ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh aliran karate Shorin-ryu yang didirikan eloh Matsumura. Banyak tokoh beranggapan bahwa Seishan merupakan kata yang paling tua. Master Seishan sendiri pada saat itu disebut-sebut sebagai keajaiban dunia ke-8. Ini disebabkan karena sang master mempunyai kekuatan dan kemampuan beladiri yang luar biasa.
Versi lain menyebutkan bahwa kata ini diciptakan oleh Yonamine Chiru (istri Sokon Matsumura). Alkisah pada saat itu Yonamine yang sedang punya balita ini sering ditinggal pergi suaminya dalam waktu lama. Pada saat itu Yonamine yang sedang berkebun dihampiri oleh sekelompok pasukan yang meminta upeti. Yonamine menolak dan akhirnya mengadakan perlawanan dengan tetap menggendong anaknya.
Sejarah manapun yang dipilih, Seishan tetaplah salah satu kata yang paling komplit. Kata ini bahka mendasari teknik karate aliran Isshin-ryu. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendalami kata ini.

Versi Seishan
Meskipun Seishan merupakan kata wajib Wado-ryu, namun berbagai macam aliran karate lain juga mengembangkannya dengan berbagai gaya dan modifikasi masing-masing. Salah satu versi Seishan dari aliran Shotokan adalah Hangetsu. Hangetsu dapat diartikan sebagai Bulan Separo atau Bulan Sabit. Sangat mungkin ketika Gichin Funakoshi memilih nama ini bertumpu pada fakta bahwa teknik langkah kuda-kuda seishan dachi selalu dilakukan sambil menyapu kaki lawan dalam lintasan yang menyerupai busur atau bulan sabit.


Tidak ada komentar: