Minggu, 23 Desember 2012

Beladiri baik untuk perkembangan fisik dan mental anak




Bela diri telah dikenal sebagai salah satu cabang olahraga. Jenisnya pun bermacam-macam, antara lain: silat, taekwondo, kungfu, karate, dan sebagainya. Sebagai salah satu jenis olahraga, tentunya beladiri besar manfaatnya bagi kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa ilmu bela diri memiliki pengaruh dalam perkembangan fisik dan mental seseorang, terutama pada anak-anak dan remaja?
Sebagai rangkaian gerakan-gerakan tubuh, bela diri berguna dalam menjaga kesehatan jasmani yang tentunya akan mempengaruhi kekebalan tubuh. Gerakan-gerakan tersebut juga dimaksudkan untuk melatih otot-otot tubuh. Dalam bela diri, seseorang diajarkan untuk lebih peka pendengaran dan penglihatannya, karena berhubungan dengan gerakan bela diri yang dilakukan, antara lain: menangkis serangan lawan, menyerang lawan, dan sebagainya. Sebagaimana olahraga lain, bela diri juga melatih organ-organ dalam tubuh, terutama melatih paru-paru untuk bernafas.
Bela diri seringkali dikaitkan dengan kekerasan. Anak yang berlatih beladiri dikatakan akan menjadi anak yang agresif. Namun, ternyata hal itu tidak benar. Dari segi perkembangan mental, bela diri diketahui berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang , terutama dalam hal kedisiplinan, kemandirian, keberanian, dan kepercayaan diri. Hal ini lebih terlihat pada anak-anak dan remaja, di mana merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang penting.
 Selain itu, bela diri juga melatih kecerdasan emosional, yaitu seseorang dituntut untuk dapat menggunakan ilmu bela diri yang dimiliki pada saat yang tepat, bukan hanya karena emosi semata. Dengan kata lain, pengendalian diri juga akan terlatih. Ilmu bela diri melatih seseorang untuk lebih mengatur tingkah laku dan berpikir matang.
Jadi, bagi para orang tua, jangan takut untuk membiarkan anak-anak Anda untuk berlatih bela diri karena takut akan terjadinya cedera. Bela diri ini akan bermanfaat dan mendatangkan hasil yang positif bagi mereka, baik untuk perkembangan fisik maupun mentalnya.

10 Bela Diri Paling Baik Di Dunia

10 Bela Diri Paling Baik Di Dunia


@toptentop - Bela diri diciptakan untuk olahraga, pertahanan diri, dan bahkan pertempuran. Bela diri juga bisa menjadi bagian dari tradisi sebuah kebudayaan. Latihan bela diri bisa dengan alasan untuk meningkatkan kemampuan bertarung, kebugaran, pertahanan diri, olahraga, meditasi, disiplin mental, pengembangan karakter dan membangun rasa percaya diri, atau kombinasi di atas.
1. Karate

Karate berarti "tangan kosong" dalam bahasa Jepang. Karate adalah salah satu bela diri yang populer. Berasal 100 tahun yang lalu, dari pulau Okinawa, tidak merangkap di daratan Jepang sampai awal tahun 1900-an, saat Master Gichin Funakoshi menyederhanakan teknik pertahanan diri, dan menambahkan aspek filosofis. Ada banyak gaya dalam Karate, namun mempunyai karakter menangkis, memukul, dan menendang yang sama. Sekarang, Karate telah dipraktekkan dan dipelajari di seluruh dunia.
2. Tae Kwon Do

Walaupun dalam Bahasa Korea bisa diartikan "Seni tangan dan kaki", tapi Tae Kwon Do lebih terkenal dengan teknik-teknik tendangan daripada serangan tangan. Orang-orang yang berlatih Tae Kwon Do percaya, karena kaki lebih panjang dan umumnya lebih kuat dari tangan, maka kakilah senjata terbaik yang dimiliki mereka. Tae kwon do sebagai olahraga dan latihan sangat terkenal untuk berbagai usia dan gender. Berkat jutaan orang yang berlatih, kini Tae kwon do masuk sebagai cabang olahraga bela diri di Olimpiade.
3. Judo

Judo yang berarti "cara yang lembut", adalah seni bela diri modern yang berasal dari abad ke-19 di Jepang. Seni ini ditemukan oleh Jigoro Kano, yang ketika masih muda sering ditindas oleh teman-temannya. Setelah pengalamannya yang tidak memuaskan dengan Jujitsu, ia mengembangkan tekniknya dengan menyapu dan membanting yang membuat ukuran dan kekuatan tidak relevan. Seperti Tae kwon do, Judo juga merupakan olahraga di olimpiade. Tujuan utama dalam kompetisi Judo adalah untuk membanting musuh ke tanah atau mengunci musuh sampai ia menyerah.
4. Brazilian Jiu-Jitsu

Jiu-Jitsu dari Brazil memijam teknik Judo dari Jepang. Sistem beladiri ini dikembangkan oleh keluarga Gracie, pada awal abad ke 20, dan telah kuat sejak saat itu.
5. Kung Fu (Wushu)

Istilah "Kung Fu", tidak menjurus kepada teknik-teknik bela diri Cina, melainkan lebih kepada "keahlian atau kemampuan melakukan sesuatu". Nama yang lebih akurat adalah "Wushu", yang mana adalah sebuah bela diri modern dari Cina. Kung Fu dipercaya dibuat ribuan tahun lalu oleh seorang biksu Buda bernama Bodhidharma untuk membantu muridnya berkonsentrasi saat meditasi. Secara harfiah, ada ratusan gaya kung fu/wushu yang berbeda sekarang. Beberapa yang terkenal adalah Shaolin, Wing Chun, dan Tai Chi.
6. Capoeira

Seni ini bukan datang dari Asia, tapi dar Brazil. Capoeira diciptakan pada saat abad ke-19, oleh budak-budak Afrika, yang harus menyamarkan beladiri sebagai tarian. Musiknya berasal dari drum dan instrumen lain yang membantu mengatur irama permainan. Terdiri dari dua peserta yang menggunakan permainan akrobatik seperti menendang, menyapu, dan puntung kepala. Teknik dan strategi adalah kunci agar permainan berjalan dengan baik.
7. Arnis / Escrima / Kali

Bela diri dari Filipina ini biasa disebut Arnis/Escrima/ Kali yang diketahui dari senjatanya. Senjata-senjata itu adalah tongkat rotan, pisau, dan pedang. Dalam gaya bertarung yang efektif, para petarung menggunakan gerakan kaki yang rumit, cara berdiri, menangkis dan melucuti senjata untuk mengalahkan musuh.
8. Muay Thai

Sebagai olahraga nasional Thailand, Muay Thai seperti bisbol di Amerika(digemari dan dilakukan banyak orang). Walaupun hampir sama seperti kickboxing dari barat, beladiri ini sangatlah berbeda. Karena diperbolehkan untuk menggunakan pukulan, tendangan, menggunakan tulang kering, dan menyiku dalam serangannya. Olahraga ini telah mendapat perhatian dunia, dan sekarang terdapat sekolah Muay Thai di seluruh dunia.
9. Krav Maga

Beladiri ini dikembangkan di Israel dan telah diadopsi oleh unit militer dan kepolisian diseluruh dunia karena keefektifannya. Bela diri ini bukanlah sebuah olah raga dan bukan untuk kompetisi, tapi lebih fokus terhadap pertahanan diri yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Krav Maga mengajarkan untuk mengabaikan gangguan dan menimbulkan kerusakan pada jarak dekat, membuatnya sangat efektif
10. Jeet Kune Do

Dikembangkan oleh aktor dan pelaku bela diri Bruce Lee, Jeet Kune Do secara harfiah berarti "Cara menepis pukulan". Bela diri ini tidak banyak mengandung unsur tradisional, filosopi bela diri ini menggabungkan sifat-sifat dan karakteristik dari bela diri lainnya, termasuk olahraga tinju dan anggar.
Sumber : http://listverse.com

6 Seni Beladiri dari Jepang

6 Seni Beladiri dari Jepang

print this page
Kita tentu mengetahui ada banyak sekali seni beladiri yang berasal dari Negara matahari terbit Jepang berikut seni beladiri yang dimiliki jepang

1. Jujutsu


Jujutsu (bahasa Jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiujitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang.

Tidaklah betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.
Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri.

2. Karate


Mungkin di Indonesia tidak ada yang tidak pernah mendengar nama salah satu seni beladiri yang cukup terkenal di Indonesia bahkan didunia ini.

Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang.
Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa.

Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi2nya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

karate ada berbagai macam aliran yang tersebar diseluruh dunia.

3. Sumo


Sumo biasanya Identik dengan olahraga fisik yang dimainkan
oleh pria yang berbadan besar.

Sumo (相撲 sumō?) adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang berbadan gemuk sampai salah seorang didorong keluar dari lingkaran atau terjatuh dengan bagian badan selain telapak kaki menyentuh tanah di bagian dalam lingkaran. Pesumo (rikishi) perlu berbadan besar dan gemuk karena semakin tambun seorang pegulat sumo semakin besar pula kemungkinannya untuk menang.

Sama halnya seperti berbagai jenis olahraga gulat yang ada di seluruh dunia, sumo sudah dikenal di Jepang sejak zaman prasejarah. Pada literatur klasik Jepang abad ke-8 Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai. Sumo dalam bentuk yang dikenal sekarang ini mungkin berbeda dengan "sumo" di zaman dulu. Pegulat sering bertarung sampai mati karena jumlah peraturan yang ada masih sedikit.

4. Aikido


Aikido (Bahasa Jepang: 合気道, aikidō) adalah salah satu seni beladiri asal Jepang yang diciptakan oleh Morihei Ueshiba ( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei), yang banyak bagiannya berasal dari ilmu beladiri Daito Ryu Aiki-Jujutsu.Daito Ryu Aiki-Jujutsu diciptakan pada era modernisasi Jepang yang berlangsung sekitar tahun 1800-an.
Pengajaran Aikido saat ini telah dapat ditemukan di seluruh belahan dunia dan dalam beberapa aliran, dengan penafsiran dan penekanan yang berbeda-beda atas ajaran Ueshiba. Namun, kesemuanya tetap mewarisi berbagi teknik yang sama, dan sebagian besar tetap mempertahankan keperdulian terhadap aspek keselamatan bagi pihak yang menyerang.

Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan.Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.

5. Kendo


Kendo (剣道 kendō?) adalah seni bela diri modern dari Jepang yang menggunakan pedang. Kendo berasal dari kata "ken (剣)" yang artinya "pedang", dan "dō (道)" yang artinya "jalan". Jadi arti kendo secara keseluruhan adalah suatu jalan/ proses disiplin diri yang membentuk suatu pribadi samurai yang pemberani dan loyal. Kendo menggabungkan unsur-unsur bela diri, seni dan olahraga.

Latihan kendo (keiko) terdiri dari berbagai macam tujuan untuk mengembangkan diri. Seperti halnya bela diri lain, kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang yang benar.

6.Ninjutsu


Ninjutsu (忍術?) kadang-kadang dapat diganti dengan kata ninpō (忍法?) adalah Seni bela diri, strategi, dan taktik di medan perang dan gerilya yang dilakukan oleh shinobi (juga disebut diluat Jepang sebagai Ninja). Ninja Wanita disebut Kunoichi. Saat ini ada beberapa gaya modern dari seni bela diri ini, menurut Koryu.com, tidak semua variasi tersebut berhubungan dengan sejarah ninjutsu di Jepang yang dulu disebut dengan koryū.

Pandangan saat ini adalah ninjutsu hanyalah mengenai kerahasiaan dan menyusup. Tetapi, para praktisi dari bidang ninjutsu berkata bahwa ninjutsu diperlukan agar kita memperoleh ketahanan untuk menghadapi hidup yang keras.
Ada 18 ilmu dan seni berperang ninjutsu dari banyak keahlian yang dimiliki oleh ninja yang dapat dipelajari oleh umum pada saat ini. Selebihnya di luar keterampilan fisik dan penguasaan jiwa, para pendekar ini harus mempelajari latihan batin. Setelah menguasai level ini, ninja bisa sangat ahli dan bahkn dianggap sebagai orang bijak atu dukun, karena kemampuannya menyatu dengan alam dan siklus di sekitarnya.











Artikel ini bermanfaat buat sobat? bila artikel ini bermanfaat sobat dapat membagikan artikel ini ke pada teman-teman melalui situs jejaring sosial seperti facebook/twitter dan email untuk berlangganan hanya dengan mengklik icon-icon di atas !

Komite Olahraga Nasional Indonesia

Komite Olahraga Nasional Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau Komite Olahraga Nasional (KON) adalah lembaga otoritas keolahragaan di Indonesia.

Daftar isi

Nama

Polemik mengenai penamaan KONI/KON muncul karena terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan yang tidak menyebutkan nama KONI, melainkan KON dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa pada 30 Juli, disepakati bahwa nama KONI dipertahankan dan dibentuk KOI yang akan menjalankan fungsi sebagai komite olimpiade nasional (national olympic commitee/NOC) Indonesia. Walaupun begitu, polemik masih muncul terutama dari kalangan Pemerintah dan DPR yang mengganggap masih ada hal-hal yang bertentangan dengan UU dan PP tersebut, terutama mengenai penamaan dan keanggotaan KONI.

Sejarah

Masa pendudukan Belanda

Pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport Indonesia dengan singkatan ISI yang berkedudukan di Jakarta (waktu itu bernama Batavia). Pada saat itu ISI adalah satu-satunya badan olahraga yang bersifat nasional dan berbentuk federasi. Maksud dan tujuan didirikan organisasi ini adalah untuk membimbing, menghimpun dan mengkoordinir semua organisasi cabang olahraga yang telah berdiri pada saat itu antara lain PSSI (berdiri pada tahun 1930 di Yogyakarta), Persatuan Lawn Tenis Indonesia atau PELTI (berdiri pada tahun 1935 di Semarang) dan Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia atau sekarang lebih dikenal dengan nama Perbasi (berdiri pada tahun 1940 di Jakarta).
Pada saat itu ISI sebagai koordinator cabang-cabang olahraga juga pernah mengadakan Pekan Olahraga Indonesia pada tahun 1938 yang dikenal dengan nama ISI – Sportweek atau Pekan Olahraga ISI.

Masa pendudukan Jepang

Dengan masuknya Jepang ke Indonesia pada bulan Maret 1942, ISI mengalami kesulitan dan rintangan dalam menjalankan fungsinya sehingga tidak bisa beraktifitas sebagaimana semestinya. Pada zaman pendudukan Jepang, gerakan keolahragaan di Indonesia ditangani oleh suatu badan yang bernama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga). Tidak banyak peristiwa olahraga penting yang tercatat pada zaman pendudukan Jepang selama tahun 1942-1945, karena peperangan terus berlangsung dan kedudukan Tentara Jepang di Asia juga semakin terdesak.

Masa kemerdekaan

Dengan runtuhnya kekuasaan Jepang pada bulan Agustus 1945, maka diadakanlah kongres olahraga yang pertama pada masa kemerdekaan di bulan Januari 1946 yang bertempat di Habiprojo, Solo. Berhubung dengan suasana darurat pada masa itu, kongres ini hanya dapat dihadiri oleh tokoh-tokoh olahraga dari pulau Jawa.
Kongres tersebut akhirnya berhasil membentuk suatu badan olahraga yang bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dengan susunan pengurus sebagai berikut:
Pada mulanya dalam kongres ini diajukan dua nama yang akan diberikan kepada Badan Olahraga yang bakal dibentuk yaitu ISI atau GELORA. Kedua nama tersebut akhirnya tidak terpilih dan sebagai kesimpulan rapat kongres tersebut diresmikanlah berdirinya organisasi PORI dengan pengakuan pemerintah RI sebagai satu-satunya badan resmi Persatuan Olahraga yang mengurus semua kegiatan olahraga di Indonesia yang menggantikan fungsi ISI.
Sesuai dengan fungsinya, PORI juga bertindak sebagai koordinator semua cabang olahraga di Indonesia dan khusus mengurus kegiatan-kegiatan olahraga dalam negeri. Dalam hubungan tugas keluar berkaitan seperti Olimpiade dengan Internasional Olympic Commitee (IOC), Presiden Republik Indonesia telah melantik Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) yang diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan berkedudukan di Yogyakarta.

Garis waktu

  • 1946
    • Top organisasi olahraga membentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) di Solo dengan Ketua Widodo Sosrodiningrat.
  • 1947
  • 1951
    • PORI melebur ke dalam KOI.
  • 1952
  • 1959
    • Pemerintah membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) untuk mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games IV 1962, KOI sebagai badan pembantu DAGI dalam hubungan internasional.
  • 1961
    • Pemerintah membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk mempersiapkan pembentukan tim nasional Indonesia, top organisasi olahraga sebagai pelaksana teknis cabang olahraga yang bersangkutan.
  • 1962
    • Pemerintah membentu Departemen Olahraga (Depora) dengan menteri Maladi.
  • 1964
    • Pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI), semua organisasi KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam DORI.
  • 1965
    • Sekretariat Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga dibentuk pada tanggal 25 Desember, mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik.
  • 1966
    • Presiden Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 143 A dan 156 A Tahun 1966 tentang pembentukan KONI sebagai ganti DORI, tetapi tidak dapat berfungsi karena tidak didukung oleh induk organisasi olahraga berkenaan situasi politik saat itu.
    • Presiden Soeharto membubarkan Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
    • Induk organisasi olahraga membentuk KONI pada 31 Desember dengan Ketua Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
    • KOI diketuai oleh Sri Paku Alam VIII.
  • 1967
    • Presiden Soeharto mengukuhkan KONI dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1967.
    • Sri Paku Alam VIII mengundurkan diri sebagai Ketua KOI. Jabatan Ketua KOI kemudian dirangkap oleh Ketua Umum KONI Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI M.F. Siregar dan Sekretaris KOI Soeworo.
    • Soeworo meninggal, jabatan Sekretaris KOI dirangkap oleh Sekjen KONI M.F. Siregar. Sejak itu dalam AD/ART KONI yang disepakati dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas), KONI ibarat sekeping mata uang dua sisi yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke luar berstatus sebagai KOI. IOC kemudian mengakui KONI sebagai NOC Indonesia.
  • 2005
    • Pemerintah dan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan memecah KONI menjadi KON dan KOI.
  • 2007
    • Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18 Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005.
    • KONI menyelenggarakan Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30 Juli yang membentuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan menyerahkan fungsi sebagai NOC Indonesia dari KONI kepada KOI kembali. Nama KONI tetap dipertahankan dan tidak diubah menjadi KON.

Ketua umum

Masa Jabatan Ketua Umum KONI adalah 4 tahun dan dapat dipilih satu kali saja.
Berikut adalah daftar Ketua Umum KONI.
No Nama Mulai jabatan Akhir jabatan
1 Wismoyo Arismunandar 1999 2003
2 Agum Gumelar 2003 2007
3 Rita Subowo 2007 2011
4 Tono Suratman 2011 saat ini

Anggota

Referensi dan catatan

Lihat pula

Pranala luar

photo wkf

logoapproved

Sejarah PON

Penyelengaraan PON I

Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

Lokasi


Upacara pembukaan PON II di Stadion Ikada, Jakarta
Games Tuan rumah Provinsi Tanggal Juara Umum
I Surakarta Lambang Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah 8 September - 12 September 1948 Jawa Tengah
II Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 21 Oktober28 Oktober 1951 Jawa Barat
III Medan Lambang Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara 20 September - 27 September 1953 Jawa Barat
IV Makassar Lambang Provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan 27 September - 6 Oktober 1957 Jakarta
V Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 23 September - 1 Oktober 1961 Jawa Barat
VI 1 Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 8 Oktober - 10 November 1965 -
VII Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 26 Agustus - 6 September 1969 Jakarta
VIII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 4 Agustus - 15 Agustus 1973 Jakarta
IX Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 23 Juli - 3 Agustus 1977 Jakarta
X Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 19 September - 30 September 1981 Jakarta
XI Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 September - 20 September 1985 Jakarta
XII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 18 Oktober - 28 Oktober 1989 Jakarta
XIII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 September - 19 September 1993 Jakarta
XIV Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 September - 25 September 1996 Jakarta
XV Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 19 - 30 Juni 2000 Jawa Timur
XVI Palembang Lambang Provinsi Sumatera Selatan Sumatera Selatan 2 September - 14 September 2004 Jakarta
XVII Samarinda Lambang Provinsi Kalimantan Timur Kalimantan Timur 6 Juli - 17 Juli 2008 Jawa Timur
XVIII Pekanbaru, Bengkalis & Dumai Lambang Provinsi Riau Riau 9 September - 20 September 2012 Jakarta
XIX[1] Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 2016 belum berlangsung
XX2 Banda Aceh Lambang Provinsi Aceh Aceh 2020 belum berlangsung
XXI Akan diumumkan tahun 2016
2024
1dibatalkan karena peristiwa G30S 2Rencana